Malam makin larut. angin mengoyangkan daun di ujung dahan dahan berayun bersama seakan sedang menari, mengikuti irama bayang masa lalu. membentuk imajinasi akan sosok dan nama yang terkenang.
Smirnoff ice vodka di campur dengan es, lalu di tambah kratingdaeng sedikit, cukup menyegarkan. mengalirkan cerita di antara sudut pembuluh darah. meneteskan kiasan dalam sebuah dahaga akan rindu.
Kepala ini tertunduk dalam pikiran yang berkecamuk. Jiwaku seperti didalam sebuah kotak yang untuk sekedar melompat keluar dari garisnya saja diri ini tak bisa, takut, terpangku, gugup, dan menyesal.
***
"jim, aroura cantik ya?" ucap hadi kepadaku dengan senyuman seakan-akan menemukan berlian yang di gali selama ratusan tahun.
aku masih terdiam, tak tersikap. walau dalam hati ada teriakan untuk berkata setuju.
Aku bukan sombong, tapi aku sudah 2 kali gagal ujian fisika, dan hari ini aku harus bisa menamatkan tugas yang diberikan agar nilaiku tidak merosot jauh. makanya sementara aku hiraukan dulu hadi. yang sejak tadi bertingkah aneh, kemungkinan besar akibat menenggak satu bungkus mecin sebagai pengganti sarapan pagi kayanya.
ujian fisika pagi ini cukup menguras otakku, yang memiliki IQ sama dengan uang saku. pas-pas-an.
"jim. hari ini ryan traktir kita, abis jadian tuh dia sama si princes winna" ucap hadi menyapaku selepas melewati gerbang sekolah ketika jam pelajaran selesai.
"heh? jadian? bukannya pacarnya ryan, nina anak IPS 3?" ucapku terperangah
"loh? dia udah punya pacar?" ucap hadi kaget
"hufftt.. lu aja dah di, gue pengen buru2 pulang" ucapku lagi. hadi memang tidak tahu bahwa ryan tergolong jenis manusia yang di bilang perempuan sebagai "pria Brengsek".
Sebenarnya aku tidak langsung pulang, aku ingin pergi ke tempat permainan dingdong di dekat pasar lenteng.
Setelah menukar beberapa lembar uang jajanku dengan recehan, aku langsung memilih permainan dingdong yang di ujung. Kenapa? karena selain permainan Bilyard yang membuatku tertantang, juga ada satu persoalan dimana sebagai seorang remaja yang dalam masa pertumbuhan, memiliki rasa penasaran dan hasrat tinggi akan sesuatu dibalik kata sensual. Beberapa gambar sensual dan bahkan lebih akan muncul ketika kita memenangkan permainan tersebut.
Ketika sedang asik bermain, tiba-tiba ada se-kelompok anak sekolah lain yang masuk, dan dari penampilan, perilaku, sudah tertebak sebutan bagi mereka, berandalan.
beberapa dari mereka merangsek masuk dengan memaksa, mendorong, dan menggeser kasar bangku kosong seakan-akan ingin menunjukan sikap superior mereka di depan anak-anak yang bermain, untuk tidak macam-macam dengan mereka. Dan, bodohnya aku tidak menyadari kehadiran mereka karena terlalu serius bermain game bilyard.
"hey bocah.." ucap seseorang dari mereka sambil mendorongku hingga tersungkur karena tiba-tiba. berandal yang mendorongku perawakannya besar, gendut, dengan rambut keriting dan mimik yang ingin melahap seseorang.
aku terdiam sejenak, mencoba untuk berdiri. tiba-tiba sebuah tendangan berhasil menyentuh bagian dadaku. sehingga aku tersungkur kembali dengan rasa nyeri serta sesak akibat tendangan yang tiba-tiba tersebut.
kerah bajuku di tarik, sambil menahan nyeri di dada, kembali sebuah pukulan melesak di wajahku. aku tersungkur kembali, dengan bukan hanya nyeri di dada, wajahku sebagian terasa panas, kebal, ada rasa nyeri di bagian rahang, serta tetesan dari darah di bibirku. baru kali ini aku merasakan sakitnya di pukul.
aku terdiam sejenak, mencoba untuk berdiri. tiba-tiba sebuah tendangan berhasil menyentuh bagian dadaku. sehingga aku tersungkur kembali dengan rasa nyeri serta sesak akibat tendangan yang tiba-tiba tersebut.
kerah bajuku di tarik, sambil menahan nyeri di dada, kembali sebuah pukulan melesak di wajahku. aku tersungkur kembali, dengan bukan hanya nyeri di dada, wajahku sebagian terasa panas, kebal, ada rasa nyeri di bagian rahang, serta tetesan dari darah di bibirku. baru kali ini aku merasakan sakitnya di pukul.
No comments:
Post a Comment
Silakan comment, curhat, kritik, dan saran disini. Gratis.